Minta Penanganan Tegas, Warga Layangkan Surat Terbuka untuk Bupati Bengkulu Utara

Author by jejakfak | Post on June 4, 2025 | Category Nasional

Jejak Faktual || Bengkulu Utara – Setelah aksi damai diKantor Inspektorat dan Kejari Bengkulu Utara, warga Desa Tanjung Sari, Kecamatan Ulok Kupai, kembali menunjukkan ketegasan sikap. Kali ini, mereka menyampaikan surat terbuka langsung kepada Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata, sebagai bentuk keputusasaan atas lambannya penanganan laporan-laporan dugaan penyimpangan Dana Desa dan kebun kas desa mereka.

Dalam surat terbuka yang dibacakan langsung pada Selasa (3/6/2025), warga menyampaikan bahwa kepercayaan mereka terhadap sistem pengawasan dan aparat hukum di daerah sudah nyaris habis.

“Sudah terlalu banyak janji, terlalu lama kami menunggu, tapi hasilnya nihil. Pak Bupati, kami minta Bapak turun tangan langsung! Jangan hanya dengar laporan orang-orang di belakang meja yang justru kami ragukan netralitasnya!” tegas salah satu warga dalam penyampaian surat terbuka tersebut.

Surat itu juga memuat lima tuntutan utama, antara lain evaluasi total Inspektorat, pencopotan Kepala Inspektorat jika terbukti tidak netral, audit ulang Dana Desa secara terbuka, pembentukan tim independen, serta pelibatan masyarakat dalam proses klarifikasi dan penindakan.

Yang makin menyesakkan, menurut warga, bukan hanya soal lambannya penanganan. Tapi ada indikasi intimidasi terhadap warga dan jurnalis yang kritis, termasuk upaya pemanggilan ke ruang penyidik Inspektorat.

“Kalau yang bersuara diperiksa, dan yang diduga menyimpang malah dibiarkan, lalu untuk siapa Inspektorat itu ada,
Untuk rakyat, atau untuk melindungi pelanggaran,” ujar Koordinator Aksi, Ishak Burmansyah.

Warga memberi ultimatum 14 hari kepada Bupati Arie Septia Adinata untuk mengambil sikap nyata. Jika tidak, mereka menegaskan akan membawa persoalan ini ke Kementerian Dalam Negeri, BPK RI, Kejaksaan Tinggi, Ombudsman.

“Surat ini bukan ancaman, tapi jeritan hati rakyat yang dikhianati. Kami tak mau hanya dijadikan data statistik kemiskinan sambil uang desa kami dikuras pelan-pelan,” tegas warga

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Bupati Bengkulu Utara.

 

RELATED POSTS